--> Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi | Desain Interior Eksterior

Sunday, April 26, 2015

Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi

| Sunday, April 26, 2015
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi
Aquaduct dan Amfiteater di Tunisia yang dibangun oleh bangsa Romawi hampir tak ada bedanya dengan yang dibangun di pusat kota Roma. Tak pernah terbayangkan bahwa pada daerah-daerah di Afrika akan banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno dan bangunan-bangunan modern yang menarik dan mempunyai nuansa spesifik serta didiami oleh bangsa Tunisa yang berwajah Arab namun berkulit putih atau kuning yang dinamis dan aktratif. Lingkungan buatan yang tercipta terlihat akrab dengan kondisi lingkungan alamnya dan tersirat adanya pengaruh dari bangsa-bangsa yang pernah menguasai daerah-daerah tersebut. Dilihat dari sisi arsitekturnya hasil rancangan memiliki nilai tinggi dengan dasar pemikiran yang luas dan juga mendalam, yang hingga saat ini masing dipergunakan sebagai pedoman merancang dari para arsitek.

Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi

Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi

Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi

Aquaduct
Orang-orang Romawi memang pempunyai ahli bangunan yang bagus bagunan yang bermanfaat seperti jembatan dan aquaduct. Aquaduct diatur pada satu, dua atau bahkan tiga tingkat pada deretan lengkung dan tergantung dari tinggi aquaduct terhadap permukaan tanah. Pada sepanjang tingkat yang paling atas terpasang saluran air kemudian satu sisi diplester dan dilapisi puing untuk melindungi terhadap sinar matahari. Diperkirakan dari 11 monumen aquaduct setiap harinya mencapai kapasitas 1.500 juta liter air untuk Roma yang telah dialirkan dengan satu sistem pemipaan yang membagi air dengan seimbang di atas kota.
Aquaduct di Tunisia mempunyai prinsip yang hampir sama dengan Roma yaitu letak sumber air lebih tinggi dari kota-kota yang membutuhkannya kemudian dialirkan melalui aquaduct di atas galeri atau arkad lengkung, setelah itu ditampung pada reservoir air sebelum disuplai pada tempat-tempat yang membutuhkan. Pernedaan antara kedua sistem penyediaan air tersebut adalah tingkat arkad lengkung yang menyangga aquaduct. Di Tunisia arkad terdiri dari satu tingkat, sedangkan di Roma arkad lengkung biasanya terdiri dari dua hingga tiga tingkat dengan bentuk yang berbeda dengan yang di Tunisia.
Bangunan amfiteater
Amfiteater mempunyai dinding luar yang bertingkat dan masing-masing terdiri dari tingkat bawah ke atas di dukung oleh kolom-kolom doris, ionis, dan korintis yang sering juga dinamakan Coloseum. Pintu dan jendela berbentuk segi empat dengan bermacam-macam ornament dengan bahan-bahan yang diperlukan adalah batu bata, batu cetakan, batu, gips yang tertutup marmer dan bisa mengkontruksi kubah bentangan 50 meter. Amfiteater di Roma atau Colosseum mempunyai daya tamping 50.000 penonton dengan ukuran panjang 187,75 m, lebar 155,60 m dan tinggi mencapai 50,75 m, sedangkan ukuran arenanya kurang lebih 49/79,35 m. Amfiteater ini sering dilakukan pertarungan gladiator dan pertunjukan teater. Sedangkan amfiteater di Tunisia yang terbesar terletak di kota El Djem (Thysdrus) yang mempunyai kapasitas 30.000 penonton dengan panjang 149 m, lebar 124 m, dan tinggi 36 m yang juga memiliki 3 tingkat arkad. 


Related Posts

No comments: