--> Asitektur Tunisia yang Mendunia | Desain Interior Eksterior

Sunday, April 26, 2015

Asitektur Tunisia yang Mendunia

| Sunday, April 26, 2015
Asitektur Tunisia yang Mendunia
Arsitektur Afrika di Tunisia memang tak seterkenal arsitektur-arsitektur Eropa namun keindahannya tak dipungkiri atas semua bangunan yang terletak di Benua Hitam tersebut. Tak pernah terbayangkan bahwa pada daerah-daerah di Afrika akan banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno dan bangunan-bangunan modern yang menarik dan mempunyai nuansa spesifik serta didiami oleh bangsa Tunisa yang berwajah Arab namun berkulit putih atau kuning yang dinamis dan aktratif. Lingkungan buatan yang tercipta terlihat akrab dengan kondisi lingkungan alamnya dan tersirat adanya pengaruh dari bangsa-bangsa yang pernah menguasai daerah-daerah tersebut. Dilihat dari sisi arsitekturnya hasil rancangan memiliki nilai tinggi dengan dasar pemikiran yang luas dan juga mendalam, yang hingga saat ini masing dipergunakan sebagai pedoman merancang dari para arsitek.

Asitektur Tunisia yang Mendunia
Asitektur Tunisia yang Mendunia

Asitektur Tunisia yang Mendunia
Asitektur Tunisia yang Mendunia

Asitektur Tunisia yang Mendunia
Asitektur Tunisia yang Mendunia

Arsitektur Afrika di Tunisia
Tunisa merupakan Negara yang terletak di benua Afrika sebelah utara yang berbatasan dengan Aljazair di sebelah barat, Lybia di sebelah timur, Laut Mediterania di sebelah utara, dan terletak di “Sentral Kawasan Mediterania” atau berjarak sekitar 144 km dari Italia lewat selat Sisilia. Tunisia memiliki kondisi alam yang bervariasi seperti di bagian utra yang subur muncul bangunan-bangunan dengan arsitektur khas Eropa-Afrika sedangkan di daerah pantai di sebelah utara memiliki cirri-ciri yang sama seperti Negara-negara yang berada di sekitar Laut Mediterania yaitu gaya Mediterania.
Setiap rancangan arsitektur Afrika di Tunisia selalu memerlukan konsep dasar pemikiran yang akan menentukan keberhasilan arsitek mengolah perpaduan antara keinginan memberi tugas, peraturan pemerintah setempat, ide arsitek sendiri dan kondisi alam lokasi perencanaan. Bangsa-bangsa Punisia, Romawi, Byzantium, Arab dan juga Ottoman banyak sekali warisan antara lain berupa puing-puing dari kuil, benteng yang kokoh, mozaik yang indah dan juga arsitektur yang penuh ornament yang telah menjadi pusat perhatian para wisatawan di seluruh penjuru dunia.

Di antara peninggalan tersebut adalah puing-puing dari zaman kekuasaan bangsa Romawi yang diperkirakan telah menguasai Tunisia dari tahun 146 Sm hingga 439 M.  Jika diamati pola-pola kota yang berada di Tunisia hampir serupa dengan pola-pola kota yang berada di Roma. Bangsa Romawi menghancurkan kota-kota pada peradaban sebelumnya (Bar-bar dan Punisia) dan diganti dengan pola kota yang mereka rancang sendiri, pola kota tersebut cenderung sama dengan Negara asalnya yaitu Roma dengan adanya pusat kota yang terdiri dari bangunan-bangunan pusat pemerintahan (forum, capitol, basilica) dan pasar berikut pertokoanya, perpustakaan, serta kuil-kuil yang merupakan bagian dari fungsi bangunan. Kemudian pada lingkaran kota berikutnya terdapat fasilitas umum seperti pemandian umum yang didekatnya terdapat teater dan palaestra (tempat olahraga) beserta kuil-kuilnya. Arsitektur Afrika di Tunisia yang dibangun oleh bangsa Romawi hingga saat ini masih dapat dilihat olah para wisatawan walau hanya berupa puing-puing reruntuhan.

Related Posts

No comments: