--> Zaman Baru dengan Arsitektur Baru | Desain Interior Eksterior

Sunday, March 8, 2015

Zaman Baru dengan Arsitektur Baru

| Sunday, March 8, 2015


Zaman Baru dengan Arsitektur Baru
Asal-usul arsitektur barat modern sulit ditentukan tetapi gaya tersebut berakar entah di mana di pertengahan abad kesembilan belas. Pameran besar di Crystal Palace di London (1851) lazim dipandang sebagai salah satu peristiwa yang merangsang sebuah perkembangan baru yang sangat penting dalam bidang arsitektur. Gedung pameran yang dirancang oleh Sir Joseph Paxton dibangun menggunakan besi dan kaca, dan juga terdiri dari unsure-unsur yang dirancang untuk prodiksi missal. Pameran tersebut memperoleh respon yang memuaskan dan memperoleh sukses besar. Sejumlah Negara di dunia menampilkan beragam produk mereka dan pengunjung dapat menyaksikan bermacam-macam benda yang dikumpulkan dari Asia bahkan hingga Afrika.
Penemuan ini mempengaruhi bermacam-macam seni termasuk arsitektur dan mengundang pembahasan serius tentang sikap yang diambil oleh para arsitek dunia barat yang berubah dengan cepat dan terindustrialisasi. Awal dari arsitektur barat modern ini barangkali di sekitar seperampat abad terakhir abad kesembilan belas. Salah satu arsitek pada masa ini adalah Berlage, selain sebagai arsitek ia juga seorang perancang kota (ia merancang perencanaan kota untuk Amsterdam Zuid) dan yang paling penting ia adalah seorang cendikiawan yang penuh hasrat untuk menyampaikan sebuah pesan. Pada tahun 1911, Berlage berkunjung ke Amerika Serikat terutama karena tertarik dengan karya-karya Louis Sullivian dan Frank Lloyd Wright. Pada tahun 1912 , ia menerbitkan sebuah studi tentang karya Wright, kontribusi pertama tentang dia yang memperkenalkan karya arsitektur barat modern di Belanda. 
Zaman Baru dengan Arsitektur Baru
Zaman Baru dengan Arsitektur Baru

Zaman Baru dengan Arsitektur Baru
Zaman Baru dengan Arsitektur Baru

Hubungan Belarge dengan Indonesia dimulai ketika ia merancang gedung kantor sebuah perusahaan asuransi di Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1900 dan sebuah gedung lain di Batavia pada tahun 1913. Pada tahun 1923, Berlage akhirnya berkunjung sendiri ke Hindia Belanda dan mengadakan perjalanan ke seluruh Jawa, Bali, dan juga Sumatra. Kemudian sekembalinya ia dari Hindia Belanda ia menulis sebuah buku tentang arsitektur Hindia Belanda yang diberi judul Mijn Indische ries. Sumbangan Berlage untuk arsitektur Hindia Belanda adalah promosinya tentang arsitektur yang paling dasyat sebagaimana telah disaksikannya sendiri dan ia mengangkat arsitektur ini dari isolasi kolonialnya .
Di sekitar pergantian abad mustahil mengabaikan peran penting arsitek, planolog dan pelukis P. A. J. Moojen. Di tahun-tahun masa kerjanya ia mengeluarkan pernyataan bagus tetang kualitas arsitektur dan mengeritik penurunan mutu produk arsitektur sebagaimana yang terlihat olehnya. Ia menentang gaya Imperium sebagai tiruan tanpa roh atas Hellenisme yang sudah mati. Moojen sangat berkepentingan dalam pelestarian warisan arsitektur barat modern khususnya di wilayah Hindia Belanda.

Related Posts

No comments: