Asitektur Tunisia yang Mendunia
Arsitektur Afrika di Tunisia memang
tak seterkenal arsitektur-arsitektur Eropa namun keindahannya tak dipungkiri
atas semua bangunan yang terletak di Benua Hitam tersebut. Tak pernah
terbayangkan bahwa pada daerah-daerah di Afrika akan banyak ditemukan
bangunan-bangunan kuno dan bangunan-bangunan modern yang menarik dan mempunyai
nuansa spesifik serta didiami oleh bangsa Tunisa yang berwajah Arab namun
berkulit putih atau kuning yang dinamis dan aktratif. Lingkungan buatan yang
tercipta terlihat akrab dengan kondisi lingkungan alamnya dan tersirat adanya
pengaruh dari bangsa-bangsa yang pernah menguasai daerah-daerah tersebut.
Dilihat dari sisi arsitekturnya hasil rancangan memiliki nilai tinggi dengan
dasar pemikiran yang luas dan juga mendalam, yang hingga saat ini masing
dipergunakan sebagai pedoman merancang dari para arsitek.
Asitektur Tunisia yang Mendunia |
Asitektur Tunisia yang Mendunia |
Asitektur Tunisia yang Mendunia |
Arsitektur Afrika di Tunisia
Tunisa
merupakan Negara yang terletak di benua Afrika sebelah utara yang berbatasan
dengan Aljazair di sebelah barat, Lybia di sebelah timur, Laut Mediterania di
sebelah utara, dan terletak di “Sentral Kawasan Mediterania” atau berjarak
sekitar 144 km dari Italia lewat selat Sisilia. Tunisia memiliki kondisi alam
yang bervariasi seperti di bagian utra yang subur muncul bangunan-bangunan
dengan arsitektur khas Eropa-Afrika sedangkan di daerah pantai di sebelah utara
memiliki cirri-ciri yang sama seperti Negara-negara yang berada di sekitar Laut
Mediterania yaitu gaya Mediterania.
Setiap
rancangan arsitektur Afrika di Tunisia selalu
memerlukan konsep dasar pemikiran yang akan menentukan keberhasilan arsitek
mengolah perpaduan antara keinginan memberi tugas, peraturan pemerintah
setempat, ide arsitek sendiri dan kondisi alam lokasi perencanaan.
Bangsa-bangsa Punisia, Romawi, Byzantium, Arab dan juga Ottoman banyak sekali
warisan antara lain berupa puing-puing dari kuil, benteng yang kokoh, mozaik
yang indah dan juga arsitektur yang penuh ornament yang telah menjadi pusat
perhatian para wisatawan di seluruh penjuru dunia.
Di
antara peninggalan tersebut adalah puing-puing dari zaman kekuasaan bangsa
Romawi yang diperkirakan telah menguasai Tunisia dari tahun 146 Sm hingga 439
M. Jika diamati pola-pola kota yang
berada di Tunisia hampir serupa dengan pola-pola kota yang berada di Roma. Bangsa
Romawi menghancurkan kota-kota pada peradaban sebelumnya (Bar-bar dan Punisia)
dan diganti dengan pola kota yang mereka rancang sendiri, pola kota tersebut
cenderung sama dengan Negara asalnya yaitu Roma dengan adanya pusat kota yang
terdiri dari bangunan-bangunan pusat pemerintahan (forum, capitol, basilica)
dan pasar berikut pertokoanya, perpustakaan, serta kuil-kuil yang merupakan
bagian dari fungsi bangunan. Kemudian pada lingkaran kota berikutnya terdapat
fasilitas umum seperti pemandian umum yang didekatnya terdapat teater dan
palaestra (tempat olahraga) beserta kuil-kuilnya. Arsitektur Afrika di Tunisia yang dibangun oleh bangsa Romawi
hingga saat ini masih dapat dilihat olah para wisatawan walau hanya berupa
puing-puing reruntuhan.
No comments:
Post a Comment