Arsitektur
Indah Hindia Belanda
Karya
arsitek zaman Hindia Belanda tidak main-main
indahnya dan masih dapat disaksikan hingga sekarang. Benua asia merupakan
sebuah benua yang sangat besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya dan
perpaduan yang mempesona antara budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya
unsure-unsur kuno dan modern ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan
non-Asia yang telah bercampur selama berabad-abad. Wilayah yang paling
signifikan untuk membangun arsitektur dengan unsure-unsur perpaduan tersebut
adalah Indonesia. Sebab Indonesia memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai
sebuah Negara kepulauan dan juga telah lama menjadi tempat pertukaran dan
persilangan antara berbagai budaya dan peradaban.
Karya
zaman Hindia Belanda
Pada tahun 1918, karya arsitek zaman Hindia Belanda,
Henry Maclaine Pont ditugasi perancang komplek bangunan Sekolah Tinggi Teknik
di Bandung, berlokasi di bagian utara kota. Rancangan bangunannya terinspirasi
oleh prinsip arsitektur pribumi, yang kemudian diterjemahkan oleh Maclaine
Pont. Benteng yang lebar di ruang utama tidak bisa diatasi menggunakan teknik
tradisional. Maka sang arsitek menggunakan kontruksi busur kayu berlapis yang
diikat cincin besi. Karya arsitekturnya sangat mengejutkan member efek visual
yang mencolok, dengan punggung atap yang melengkung, yang secara keseluruhan
tampak seperti atap ijuk. Citra bangunan ini dengan muka bangunan dari kayu
yang menyatu dengan lingkungan alam sekitar yang hijau tidak hanya menjadi
mahakarya arsitektur. Penciptaannya juga menyadari karyanya sangat inovatif
karena tidak mewakili arsitektur Jawa ataupun Eropa.
Arsitektur Hindia Belanda |
Arsitektur Hindia Belanda |
Arsitektur Hindia Belanda |
Karya
arsitek zaman Hindia Belanda yang juga menjadi
landmark adalah Hotel Savoy Homann (1939) yang terletak di jalan utama yang
membelah pusat kota Bandung dari timur ke barat (Jalan Asia Afrika). Tampilan
Hotel Savoy Homann hampir bisa dipastikan sebgai trendemark Bandung. Gedung itu
dirancang untuk memenuhi keinginan dewan kota menghendaki tampak depan bangunan
yang lebih modern. Pengaturan tampak depan hotel, yang menjauh dari garis tepi
jalan namun kemudian melengkung sehingga ada bagian yang mendekati jalan,
memberikan sebuah kesan yang murni dan unik, menyatukan gedung dengan
lingkungan jalan di hadapannya.
Tampak depan memiliki
tekstur warna-warni. Salah satu fitur yang lain yang mengagumkan adalah runag
lobi yang terbuka dan menawarkan pemandangan luas dan bebas ke arah jalan.
Hotel Savoy Homann bukan hanya menjadi titik kulminasi karya arsitek modern A.
F. Aalbers namun juga menjadi landmark pergerakan arsitektur modern di
Indonesia sebelum Perang Dunia Kedua.
No comments:
Post a Comment