Aksiktur
Kolonial dalam Abad Kesembilan Belas
Gaya
arsitektur colonial mencapai puncaknya sekitar abad
keSembilan belas di Indonesia. Benua asia merupakan sebuah benua yang sangat
besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya dan perpaduan yang mempesona antara
budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya unsure-unsur kuno dan modern
ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan non-Asia yang telah bercampur
selama berabad-abad. Wilayah yang paling signifikan untuk membangun arsitektur
dengan unsure-unsur perpaduan tersebut adalah Indonesia. Sebab Indonesia
memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai sebuah Negara kepulauan dan juga
telah lama menjadi tempat pertukaran dan persilangan antara berbagai budaya dan
peradaban.
Kejayaan
gaya arsitektur Kolonial
Colonial style (gaya
colonial) adalah istilah yang sering dipakai oleh pengarang Amerika, sementara
orang Inggris lebih suka menggunaan istilah Imperial style (gaya imperium).
Sementara Indische architecture (arsitektur Indis) yang kadang-kadang digunakan
untuk karya-karya arsitektur di Hindia Belanda. Namun banyak yang menilai bahwa
istilah ini bukanlah istilah yang tepat sebab konsep kurang efektif dalam
mencerminkan pendekatan arsitektur terhadap perencanaan sebuah bangunan.
Arsitektur Kolonial |
Arsitektur Kolonial |
Arsitektur Kolonial |
Arsitektur Kolonial |
Arsitektur Kolonial |
Gaya
arsitektur Kolonial sebagai sebuah istilah yang mengacu ke
persepsi sejarah sosial, sering menyiratkan aturan dan kekuasaan
colonial-bangunan public adalah sebuah ekspresi dan merupakan symbol intimidasi
dan pemaksaan. Ciri-ciri bangunan abad kesembilan belas menggemakan bangunan-bangunan
Kerajaan Romawi dengan penggunaan barisan pilar-pilar dengan bagian atas
bergaya Doric (Yunani atau Romawi), gaya Taskania, Ionic, Korintia, atau
campuran semuanya dengan tympanum juga mempunyai dimensi berlebihan di bagian
dalam dan sebagainya. Tak perlu diragukan bahwa ini berbeda dengan perkembangan
arsitektur di Belanda dan barangkali dipengaruhi oleh gaya arsitektur colonial
Inggris.
Dalam karya arsitektur
abad kesembilan belas, citra-citra neoklasisme dan elektisisme terasa dominan.
Rumah besar indis yang serba lega merupakan ikon arsitektur pada abad ini. Atap
gentingnya yang besar, pilar-pilar, penyangga atap. Untuk bagian depan dan di
bagian belakang menyimbolkan identitas zaman itu secara keseluruhan.
Penggunaan kaidah
arsitektur klasik pada rumah Indis abad kesembilan belas juga sebuah ekspresi
yang diturunkan dari dan akrab dengan tipe arsitektur yang digunakan untuk
bangunan-bangunan public. Barisan pilar (colonnade) neoklasik sinonim dengan
status yang jelas merupakan pesan lama yang sama. Rumah mewah hingga detik ini
masih dibangun dengan sebuah portico atau sebuah colonnade. Bahkan di
lingkungan sederhanapun masih terdapat rumah-rumah dalam ukuran-ukuran mini
yang telah dibuat dari beton dan dijual di pinggir-pinggir jalan. Pengaruh
rumah Indis dalam arsitektur gaya
colonial terasa luar biasa dan colonnade di rumah-rumah zaman sekarang
merupakan warisan dari gaya arsitektur colonial yang digunakan oleh orang-orang
yang mendadak kaya demi status baru yang mereka dambakan dalam masyarakat.
No comments:
Post a Comment