Modernisasi
Pada Arsitektur Modern Lanjutan
Bagian ketiga dari
perkembangan arsitektur di Indonesia adalah arsitektur modern lanjutan yang merupakan adaptasi klimatik dan
akomodasi kultural. Asia merupakan sebuah benua yang sangat besar dengan
ekspresi arsitektur yang kaya dan perpaduan yang mempesona antara budaya dan
gaya hidup. Tempat berkembangnya unsure-unsur kuno dan modern ditambah dengan
unsure-unsur Asia itu sendiri dan non-Asia yang telah bercampur selama
berabad-abad. Wilayah yang paling signifikan untuk membangun arsitektur dengan
unsure-unsur perpaduan tersebut adalah Indonesia. Sebab Indonesia memiliki
lokasi dan keterbukaannya sebagai sebuah Negara kepulauan dan juga telah lama
menjadi tempat pertukaran dan persilangan antara berbagai budaya dan peradaban.
Perubahan arsitektur modern lanjutan tersebut
terwujud pada berbagai gaya dan bentuk arsitektur Indonesia dengan keragaman
dan percampuran yang luar biasa sepanjang sejarah Indonesia. Bersama dengan
itu, bentuk-bentuk dari arsitektur dan bentuk-bentuk tata kota secara fisik
maupun materi merupakan perwujudan dari sebuah kepercayaan, kondisi sosial
ekonomi dan politik, serta seni dan juga budaya.
Zaman
modern lanjutan: adaptasi klimatik dan akomodasi cultural
Arsitektur
modern lanjutan ini merentang dari abad kesembilan
segera setelah voc bangkrut hingga tahun 1940-an yang mengakhiri masa depresi
menjelang Perang Dunia II. Sejak awal abad kesembilan belas, arsitektur
survivalist abad kedelapan belas beransur-ansur digantikan dengan arsitektur
yang menyesuaikan dengan faktor lingkungan. Kondisi hidup tak nyaman merupakan
faktor penting dalam perubahan ini. Adaptasi paling signifikan adalah rangka
atap dan bagian depan rumah. Atap piramida sangat digemari sebab jauh lebih
besar menyerap panas dan sekaligus mencegah transmisinya ke dalam ruangan.
Ventilasi yang lebih baik dimungkinkan oleh celah-celah antara tiap genting
serta bukaan yang memisahkan atap dengan bagian atas dinding. Dengan atap yang
lebih curam memungkinkan untuk turunnya hujan lebih deras ke tanah. Lebihan
atap dibuat lebih lebar untuk melindungi penghuni dari terpaan terik matahari
serta tetesan-tetesan air hujanyang terbawa oleh angin. Langit-langit yang
tinggi model tipolgi Eropa masih sangat dipertahankan karena interior yang lebih
besar berate lebih sejuk disbanding interior rumah dengan langit-langit rendah.
Pintu dan juga jendela dibuat lebih besar dan baik daun pintu maupun jendela
dengan kisi-kisi menyudut guna jaminan ventilasi silang yang efektif.
Arsitektur
modern lanjutan ini memeungkinkan kondisi hidup di
dalam bangunan jauh lebih dapat dinikmati dan nyaman untuk iklim setempat. Gaya
arsitektur modern lanjutan seperti ini lebih banyak terhubung dan lebih selaras
dengan tipologi sekitar. Oleh karena itu banyak penduduk setempat mulai meniru
dan mengambil gaya baru ni untuk rumah-rumah dan juga bangunan-bangunan mereka,
termasuk untuk urusan pemakaian bahan-bahan bangunan baru serta penerapan
teknik-teknik bangunan baru. Proses ini mendatangkan perubahan-perubahan lain
mendorong modernisasi.
No comments:
Post a Comment