Dasar
Kekuasaan Pada Arsitektur Eropa
Arsitektur asia
terutama arsitektur Indonesia merupakan
salah satu sistem arsitektur terbesar di dunia salah satu contohnya adalah arsitektur Eropa. Sejak akhir abad
ke-15 Masehi, Indonesia menjadi tujuan bagi para pelaut dan perusahaan dagang
maritim dari berbagai Negara Eropa dalam rangka pencarian barang-barang
dagangan yang berharga dan terutama rempah-rempah. Pada saat itu dikenal
sebagai awal ekspansi cultural Eropa yang terjadi pada abad keenam belas hingga
tahun 1945. Sebagai hasil usaha untuk menetapkan kekuasaan Portugis, Spanyol,
Inggris, Prancis, dan juga Belanda meluncurkan tradisi membangun yang baru.
Pada tahap-tahap ekspansi, arsitektur secara khusus dibuat untuk kepentingan
perlindungan barang dagang dan pertahanan militer. Semua ini termasuk
pembangunan pemukiman seperti Batavia dan pangkalan-pangkalan militer di
penjuru Indonesia.
|
Arsitektur Eropa |
|
Arsitektur Eropa |
|
Arsitektur Eropa |
|
Arsitektur Eropa |
|
Arsitektur Eropa |
|
Arsitektur Eropa | | |
Pada tahap selanjutnya
yang berkisar antara abad ke-17 hingga abad ke-18 pembangunan beralih pada
fasilitas yang mendukung perkembangan dan ekspansi jaringan perdagangan,
perlindungan terhadap rute perdagangan, perumahan besar, hingga kedudukan
politik. Ketika abad ke-19 saat Indonesia benar-benar dikuasai oleh colonial
Belanda, arsitektur Eropa murni
digunakan sebagai bentuk pertahanan kekuasaan colonial, pembangunan ekonomi
colonial, dan juga konolisasi. Pada tahun 1870 arsitektur Eropa diperlebar maknanya menjadi perkembangan
pembangunan kota skala besar dan juga perencanaan kota juga daerah. Dalam
proses panjang, orang Belanda, Portugis, dan Spanyol meninggalkan jejak yang
sangat kuat pada lingkungan binaan di Indonesia.
Ragam yang paling umum
pada perkembangan arsitektur Eropa
di Indonesia adalah hubungan yang erat antar proses panjang penaklukan militer
dan juga pengambilan alih sistem ekonomi, politik, dan juga sentralisasi
pubilk. Eksploitasi ekonomi ditandai dengan perkebunan skala besar, perusahaan
industry dan komersial berbasis pada modal asing. Pada setiap tahapan dari
kekuasaan colonial Belanda telah banyak didirikan bangunan dengan ragam yang
berbeda serta kontruksi untuk masyarakat umum dan kepntingan swasta.
Pada tahap awal arsitektur Eropa baik bentuk maupun
filter elemen dibangun menunjukan adanya pengaruh pertukaran budaya dengan
berbagai arsitektur yang telah ada di Indonesia terutama arsitektur kuno
vernacular dan klasik Hindu Budha. Ketika proses ini colonial Belanda
mengadopsi elemen tertentu dari arsitektur Indonesia asli ke dalam arsitektur
bangunan mereka. Sementara arsitektur
Eropa sendiri terutama teknik konstruksi secar bertahap dimasukan ke dalam
arsitektur vernacular Indonesia. Pembangunan Indonesia terpengaruh oleh
arsitektur Eropa seperti yang muncul menjadi bangunan colonial tropis yang juga
dikenal sebagai arsitektur Hindia Timur.
No comments:
Post a Comment