Keindahan Aquaduct dan Amfiteater
Peninggalan Romawi
Aquaduct dan Amfiteater di
Tunisia yang dibangun oleh bangsa Romawi hampir tak ada bedanya dengan yang
dibangun di pusat kota Roma. Tak pernah terbayangkan bahwa pada daerah-daerah
di Afrika akan banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno dan bangunan-bangunan
modern yang menarik dan mempunyai nuansa spesifik serta didiami oleh bangsa
Tunisa yang berwajah Arab namun berkulit putih atau kuning yang dinamis dan
aktratif. Lingkungan buatan yang tercipta terlihat akrab dengan kondisi
lingkungan alamnya dan tersirat adanya pengaruh dari bangsa-bangsa yang pernah
menguasai daerah-daerah tersebut. Dilihat dari sisi arsitekturnya hasil
rancangan memiliki nilai tinggi dengan dasar pemikiran yang luas dan juga mendalam,
yang hingga saat ini masing dipergunakan sebagai pedoman merancang dari para
arsitek.
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi |
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi |
Keindahan Aquaduct dan Amfiteater Peninggalan Romawi |
Aquaduct
Orang-orang
Romawi memang pempunyai ahli bangunan yang bagus bagunan yang bermanfaat
seperti jembatan dan aquaduct. Aquaduct diatur
pada satu, dua atau bahkan tiga tingkat pada deretan lengkung dan tergantung
dari tinggi aquaduct terhadap permukaan tanah. Pada sepanjang tingkat yang
paling atas terpasang saluran air kemudian satu sisi diplester dan dilapisi
puing untuk melindungi terhadap sinar matahari. Diperkirakan dari 11 monumen aquaduct setiap harinya mencapai
kapasitas 1.500 juta liter air untuk Roma yang telah dialirkan dengan satu
sistem pemipaan yang membagi air dengan seimbang di atas kota.
Aquaduct di
Tunisia mempunyai prinsip yang hampir sama dengan Roma yaitu letak sumber air
lebih tinggi dari kota-kota yang membutuhkannya kemudian dialirkan melalui
aquaduct di atas galeri atau arkad lengkung, setelah itu ditampung pada
reservoir air sebelum disuplai pada tempat-tempat yang membutuhkan. Pernedaan antara
kedua sistem penyediaan air tersebut adalah tingkat arkad lengkung yang
menyangga aquaduct. Di Tunisia arkad
terdiri dari satu tingkat, sedangkan di Roma arkad lengkung biasanya terdiri
dari dua hingga tiga tingkat dengan bentuk yang berbeda dengan yang di Tunisia.
Bangunan amfiteater
Amfiteater mempunyai
dinding luar yang bertingkat dan masing-masing terdiri dari tingkat bawah ke
atas di dukung oleh kolom-kolom doris, ionis, dan korintis yang sering juga
dinamakan Coloseum. Pintu dan jendela berbentuk segi empat dengan
bermacam-macam ornament dengan bahan-bahan yang diperlukan adalah batu bata,
batu cetakan, batu, gips yang tertutup marmer dan bisa mengkontruksi kubah
bentangan 50 meter. Amfiteater di
Roma atau Colosseum mempunyai daya tamping 50.000 penonton dengan ukuran
panjang 187,75 m, lebar 155,60 m dan tinggi mencapai 50,75 m, sedangkan ukuran
arenanya kurang lebih 49/79,35 m. Amfiteater
ini sering dilakukan pertarungan gladiator dan pertunjukan teater.
Sedangkan amfiteater di Tunisia yang
terbesar terletak di kota El Djem (Thysdrus) yang mempunyai kapasitas 30.000
penonton dengan panjang 149 m, lebar 124 m, dan tinggi 36 m yang juga memiliki
3 tingkat arkad.
No comments:
Post a Comment