Pekerjaan
Umum, Tentara Militer, dan Manerisme Arsitektur
Insiyur-insiyur
arsitektur di Hindia Belanda biasanya merupakan
para insiyur militer setingkat dengan perwira. Benua asia merupakan sebuah
benua yang sangat besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya dan perpaduan yang
mempesona antara budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya unsure-unsur kuno
dan modern ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan non-Asia yang
telah bercampur selama berabad-abad. Wilayah yang paling signifikan untuk membangun
arsitektur dengan unsure-unsur perpaduan tersebut adalah Indonesia. Sebab
Indonesia memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai sebuah Negara kepulauan
dan juga telah lama menjadi tempat pertukaran dan persilangan antara berbagai
budaya dan peradaban.
Pada
akhir tahun 1818 pemerintah membuat dua departemen yaitu Departemen Bangunan
dan Transportasi Sipil dan Departemen Pekerjaan Umum yang langsung berada di bawah
naungan Departemen Keuangan. Sebagai pejabat sipil yang mewakili pemerintah
colonial, residen bertanggung jawab atas pekerjaan kontruksi di daerah
masing-masing. Proyek penting apapun harus memperoleh persetujuan dari gubernur
jendral dan hanya Batavia yang memiliki inspektur kepala sendiri yang
profesional.
Manerisme Arsitektur |
Manerisme Arsitektur |
Manerisme Arsitektur |
Manerisme Arsitektur |
Pada
tahun 1827 pemerintah mengadakan reorganisasi yaitu dengan menyatukan
Departemen Bangunan dan Transportasi Sipil dan Departemen Pekerjaan Umum dalam
satu departemen yaitu Departemen Perairan dan Bangunan (Waterstaat an
Landsgebouwen) dan pada tahun 1854 diubah namanya menjadi Burgerljke Openbare
Werken atau BOW (Pekerjaan Umum Sipil). BOW pada dasarnya sebuah organisasi
para insiyur sipil, yang bertanggung jawab atas pembangunan konstruksi jalan,
jembatan, irigasi, dan sebagainya. Mereka juga dipercaya untuk merancang
bangunan-bangunan umum dan rumah-rumah pejabat pemerintah. Para insiyur tidak
secara khusus dilatih sebagai arsitek. Akibatnya hampir semua bangunan dibuat
menggunakan gaya manerisme arsitektur dengan aplikasi makanik konvensi-konvensi
klasik.
Insiyur-insiyur militer colonial juga termasuk kelompok ahli teknik yang
dikaryakan sebagai arsitek. Insiyur-insiyur
militer ini pada awalnya bertugas mengawasi pembangunan fasilitas-fasilitas
militer namun seiring berjalannya waktu mereka juga ditugasi merancang
barak-barak untuk pasukan dan rumah-rumah perwira. Dalam lingkungan sosial yang
didominasi pejabat pemerintah serta tentara, arsitek sesungguhnya sebetulnya
tidak ada baik di pemeritahan maupun swasta. Dalam dasawarsa abad ke-19 para
perwira sering dilibatkan dalam konstruksi bangunan-bangunan umum dan sector
swasta.
Contoh
nyatanya gedung insiyur-insiyur militer
adalah Gedung Pemerintahan (1809) di Waterlooplien (sekarang Lapangan Banteng)
dirancang oleh Mayor J. C. Schultze yang juga merupakan arsitek gedung
pertemuan De Harmonie (1809). Di Surabaya, Kapten J. P. Ermeling menjadi
arsitek gedung pertemuan Concordia dan sebuah panti asuhan (1849). Sebuah
contoh yang sangat mengagumkan adalah Wilemskerkdi Batavia (Geraja Emmanuel
1834). Rancangannya dibuat oleh juru seorang juru ukur tanah yang bekerja di
departemen pekerjaan umum yaitu Jan Hendrik Horst yaitu seorang pegawai
kelahiran Hindia Belanda.
No comments:
Post a Comment