Mengagumkannya Arsitektur Hindia
Belanda
Arsitektur Hindia Belanda
tidak main-main indahnya dan masih dapat disaksikan hingga sekarang. Benua asia
merupakan sebuah benua yang sangat besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya
dan perpaduan yang mempesona antara budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya
unsure-unsur kuno dan modern ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan
non-Asia yang telah bercampur selama berabad-abad. Wilayah yang paling
signifikan untuk membangun arsitektur dengan unsure-unsur perpaduan tersebut
adalah Indonesia. Sebab Indonesia memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai
sebuah Negara kepulauan dan juga telah lama menjadi tempat pertukaran dan
persilangan antara berbagai budaya dan peradaban.
Arsitektur Hindia Belanda yang megah
Arsitektur Hinda Belanda
di Surabaya dibangun pada tahun 1916 yang diarsiteki oleh C. Citreon yaitu
rancangan balai kota yang baru. Terdorong oleh berbagai alasan ia harus membuat
sebuah rancangan ulang (1920) dan akhirnya selesai pada tahun 1926. Ia membuat
balai kota yang tidak hanya mengagumkan namun juga merupakan bangunan hibrida.
Bagian-bagiannya menggabungkan pendekatan arsitektur modern (Art Deco) dan
tradisional. Citroen merupakan seorang arsitek produktif yang menetap dan
bekerja di Surabaya juga merancang interior termasuk perabot di dalam gedung
balai kota tersebut.
Arsitektur Hindia Belanda |
Arsitektur Hindia Belanda |
Arsitektur Hindia Belanda |
Bangunan
Handels Vereening Amsterdam merupakan arsitektur
Hindia Belanda yang dirancang oleh Eduard Cuypers yang merupakan seorang
arsitek terkemuka Belanda dari Amsterdam yang juga berkantor di Batavia.
Cuypers sangat ahli dan profesional namun juga sangat kaku dan komersial.
Dibandingkan dengan karya-karya Maclaine Pont atau Gerber, perbedaan sudut
pandang mereka sangat jelas. Bangunan di Surabaya yang terletak di antara sisi
barat sungai Kali Besar dan sisi utara rel kereta api adalah sebuah bangunan
tradisional yang dimodifikasi mengikuti keadaan iklim tropis dilengkapi atap
genting partisi horizontal sebagai lubang ventilasi. Untuk bagian depan
bangunan, Cuypers menggunkan unsur bergaya Hindu-Jawa sebagai hiasan dan
rincian. Bangunan itu pada beberpa bagian memeberikan kesan megah.
Arsitek
W. Lemei yang bekerja untuk pemerintahan merancang gedung yang sekarang
digunakan sebagai kantor Gubernur Jawa Timur yang terletak di antara sisi
selatan rel kereta dan sisi timur Kali Mas, di Surabaya pada tahun 1930.
Rancangannya mencerminkan penghormatan kepada karya arsitek modern Willem M.
Dudonk seorang arsitek kawakan Belanda pada tahun 1920 hingga 1950. Bandingkan
gedung tersebut dengan gedung sekolah dasar karya Dudonk pada tahun 1928 di
Hilversum, Belanda, kemiripan dua gedung tersebut sangat jelas.
No comments:
Post a Comment