Keindahan
Arsitektur Zaman Hindia Belanda
Karya
arsitek zaman Hindia Belanda tidak main-main
indahnya dan masih dapat disaksikan hingga sekarang. Benua asia merupakan
sebuah benua yang sangat besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya dan
perpaduan yang mempesona antara budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya
unsure-unsur kuno dan modern ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan
non-Asia yang telah bercampur selama berabad-abad. Wilayah yang paling
signifikan untuk membangun arsitektur dengan unsure-unsur perpaduan tersebut
adalah Indonesia. Sebab Indonesia memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai
sebuah Negara kepulauan dan juga telah lama menjadi tempat pertukaran dan
persilangan antara berbagai budaya dan peradaban.
Arsitek
dan karya mereka
Sudah jelas para
arsitek Eropa mendasarkan arsitektur kepada akar budaya barat seperi
pembangunan di Belanda atau Eropa lainnya dan Amerika Serikat sambil
memperhatikan juga perkembangan di koloni-koloni Inggris di dekat mereka. Pada
permulaan abad pemerintah Hindi Belanda mangatur ulang dan mendirikan kantor
arsitektur sendiri (1912). Para arsitek zaman Hindia Belanda yang bekerja di
sana bertanggung jawab merancang bangunan public, sekolah, perumahan pegawai
pemerintah dan sebagainya. Ternyata arsitek mulai mendirikan beberapa firma
arsitektur sendiri dan mencapai keberhasilan. Para arsitek dari Eropa datang ke
Hindia Belanda untuk bekerja di perusahaan-perusahaan ini. Melihat
bangunan-bangunan di kota-kota masa kini seperti Bandung, Malang, atau Medan, tidak
aka nada yang menyangka bahwa karya-karya para arsitek pada periode akhir colonial memang dominan dan sangat
penting tetapu tidak bisa dilupakan bahwa pada kota kota lebih tua jatidiri
lingkaungan juga mengalami perubahan dan modernisasi yang mencolok.
Arsitektur Zaman Hindia Belanda |
Arsitektur Zaman Hindia Belanda |
Arsitektur Zaman Hindia Belanda |
Salah satu karya arsitek zaman Hindia Belanda di
Bandung adalah gedung Jaarbeurs (Pusat Pekan Raya Perdagangan) pada tahun 1919
ileh C. P. Wolff Schoemaker. Gedung ini adalah proyek pertamanya sejak di
Hindia Belanda setelah bertahun-tahun melakukan perjalanan berkeliling Amerika
Serikat. Cara penanganan dan perincian bentuk luar Pusat Pekan Raya
Perdagangan, simetri, komposisi, dan bentuk atapnya harus diakui bahwa karya
yang hebat dan pada masa itu dianggap inovatif.
Di daerah Bandung
Utara, salah satu karya arsitek zaman
Hindu Belanda adalah kantor Departeman Pekerjaan Umum yang diarsiteki oleh
J. Garber pada tahun 1920. Gedung itu kemudian disebut sebagai Gedung sate yang
mengacu pada unsur vertical di puncak atap pintu masuk utama yang menyerupai sate.
Bangunan ini menjadi landmark dan sengaja disesuaikan dengan iklim tropis
Bandung Utara.
No comments:
Post a Comment