Perkembangan
dari Hibridrasasi dan Kematangan Arsitektur
Hibridrasasi
dan kematangan arsitektur Indonesia adalah akibat dari
adaptasi arsitektur modern lanjutan. Asia merupakan sebuah benua yang sangat
besar dengan ekspresi arsitektur yang kaya dan perpaduan yang mempesona antara
budaya dan gaya hidup. Tempat berkembangnya unsure-unsur kuno dan modern
ditambah dengan unsure-unsur Asia itu sendiri dan non-Asia yang telah bercampur
selama berabad-abad. Wilayah yang paling signifikan untuk membangun arsitektur
dengan unsure-unsur perpaduan tersebut adalah Indonesia. Sebab Indonesia
memiliki lokasi dan keterbukaannya sebagai sebuah Negara kepulauan dan juga
telah lama menjadi tempat pertukaran dan persilangan antara berbagai budaya dan
peradaban.
Hibridrasasi dan kematangan arsitektur Indonesia |
Hibridrasasi dan kematangan arsitektur Indonesia |
Hibridrasasi
dan kematangan arsitektur Indonesia merupakan akibat dari
adaptasi terhadap iklim dan asimilasi budaya. Ketika eksperimen dan juga
penciptaan bentuk arsitektur baru dan juga didorong oleh asimilasi budaya dan
agenda-agenda sosio-etika. Inovasi aarsitektur modern berawal pada tahun 1814,
saat Dinas Pekerjaan Umum bentukan Departemen Keuangan selama masa pemerintahan
Inggris yang cukup singkat yaitu tahun 1811-1816. Pada tahun 1855 sebuah
Direktorat Pekerjaan Umum atau BOW dibangun untuk melatih arsitek-arsitek
sipil.
Arsitek umum dan arsitek sipil inilah yang
kemudian mengembangkan gaya BOW di kota-kota untuk pegawai sipil, kantor-kantor
pemerintahan, kantor pos, pasar, mercusuar, vila, dan juga rumah sakit.
Bangunan ini bergaya ekletik yang menggabungkan idiom-idiom rancangan modern
dengan pengaruh arsitektur klasik seperti China, Jepang, India, Persia, dan
juga Eropa lalu ditambah unsure budaya setempat.
Hibridrasasi
dan kematangan arsitektur Indonesia ditandai dengan
berdirinya perusahaan arsitektur swasta pertama di Indonesia Technish Bereau
Biezeveld & Moojen pada tahun 1904 di Bandung. Batu pijakan ini mengawali
sebuah era baru bagi arsitek swasta di Hindia Belanda dan pada tahun 1923 NIAK
(perkumpulan arsitek Hindia Belanda) didirikan sebagai wahana bagi
arsitek-arsitek muda yang idealistic untuk berprestasi. Inilah yang menentukan
kemunculan sebuah gaya arsitektur persilangan baru yang tampil beda juga awal
sebuah perdebatan penting tentang jatidiri arsitektur Indonesia.
Tahun 1921 sebuah
sekolah tinggi teknik didirikan di Bandung yang merupakan bagian dari
Departement Bangunan dan kurikulumnya diambil oleh Techische Hoogeschool Delft
di Belanda yang tidak membedakan proses pelatihan profesional dan juga
pelatihan akademis. Ini adalah bentuk akhir dari hibidrasasi dan kematangan arsitektur Indonesia.
No comments:
Post a Comment